Sabtu, 30 Juli 2011

Energi Untuk Daya Tarik Wisatawan

Pancuran di Bundaran Hi di Jakarta, Monumen Bajra Sandhi di Bali, Ancol di Jakarta, fasilitas untuk hotel-hotel di Indonesia, pemeliharaan bandara, promosi melalui media komunikasi, dan masih banyak lagi, merupakan beberapa cara menarik wisatawan domestik maupun internasional.
Cara-cara tersebut memerlukan energi yang tidak sedikit, diantaranya energi listrik, Matahari, Angin, dan energi-energi laiinya. Dan tentunya cara-cara tersebut tidak lepas dari tenaga manusia.
pemeliharaan yang tepat juga harus dilakukan. Pemeliharaan juga memerlukan energi bukan? Tentu saja iya. Bayangkan Pantai Kuta pada sore maupun malam hari tanpa penerangan, betapa kotornya Kuta tanpa petugas kebersihan. Pasti tidak akan ada banyak wisatawan yang datang ke Pantai Kuta.
Listrik. Merupakan energi yang paling penting dan utama. Tanpa listrik tidak akan ada yang bisa mengolah tempa wisata itu dengan baik, selain tenaga manusia itu sendiri. Namun, berapa banyak tenaga manusia yang dibutuhkan untuk mengelola satu tempat wisata tanpa listrik? Pasti banyak sekali. Negara tidak akan mendapat devisa, karena semua telah digunakan utuk membiayai gaji tenaga kerja manusia. Oleh karena itu listrik sangatlah penting, sehingga pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.
Wisatawan pasti ingin hal-hal yang khas dari setiap tempat wisata yang dikunjunginya. Oleh karena itu pengelola tempat wisata itu pasti berusaja memperindah tempat tersebut. Dengan apa? Tentu saja dengan Energi lagi.
Banyak banget, kan energi yang diperlukan untuk satu tempat wisata untuk menarik wisatawan. Juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu jaganlah kita merusak tempat wisata yang ada, karena itu dapat merugikan negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar